Prospek Belajar di Jurusan BSA

Oleh Prof. Dr. Ibnu Burdah, S.Ag., MA.

Satu kata untuk melukiskan nasib sejarah teman-teman yang sedang memulai belajar di Jurusan/Prodi Bahasa dan Sastra Arab, yaitu “beruntung”. Belajar bahasa Arab adalah gerbang besar menuju cita-cita yang agung. Studi keislaman dengan berbagai varian dan kerumitannya akan sangat sulit dilalui tanpa penguasaan bahasa Arab yang memadai. Sebagian besar literatur keislaman babon, baik klasik maupun kontemporer, ditulis dalam bahasa Arab. Kajian Timur Tengah juga demikian, tidak akan mudah dikuasai tanpa penguasaan bahasa Arab yang baik. Mereka yang mampu menguasai bahasa dan sastra Arab akan mampu menyelami lebih dalam denyut nadi masyarakat dan kebudayaan di kawasan itu. Tidak hanya itu, kajian bahasa dan sastra Arab sendiri merupakan lautan ilmu yang sangat bermanfaat bagi para pengkajinya. Trend-trend kajiannya terus berkembang seiring dengan dinamika persoalan umat manusia dan respon-respon terhadapnya. Perkembangan ilmu bahasa, sastra, dan terjemah Arab memberikan jalan luas bagi lahirnya sarjana, master, doktor, dan ilmuwan di bidang ini. Manfaat lain dari belajar bahasa Arab untuk kepentingan ilmu pengetahuan bisa ditulis dalam deretan yang lebih panjang lagi.

Manfaat yang lebih praktis dari kemampuan berbahasa Arab, baik aktif, pasif, maupun menerjemah, tentu lebih banyak lagi. Kemampuan berbahasa Arab memberi peluang yang bagus bagi masa depan mahasiswa, baik sebagai akademisi, diplomat di 22 negara Arab atau perwakilan mereka di Indonesia, guru, konsultan, penulis, peneliti, penerjemah, editor, guru ngaji, ustaz, ulama, ilmuwan di bidang bahasa dan sastra, wartawan, cerpenis, novelis, pemain drama, maupun profesi penting lain di sektor publik. UIN Sunan Kalijaga sebagai universitas Islam negeri tertua di tanah air memiliki catatan yang bagus tentang sivitas mereka yang berkiprah dalam berbagai bidang itu, bahkan sebagian dilakukan sejak masih jadi mahasiswa. Patut dicatat, mereka yang benar-benar mampu berbahasa Arab aktif sekaligus pasif di tanah air tidaklah banyak, tidak sebanyak mereka yang menguasai bahasa Inggris. Oleh karena itu, peluang dalam persaingan di lini ini bisa dikatakan lebih besar dibandingkan yang lain.

Kelompok-kelompok mahasiswa yang berorientasi pada pendalaman keilmuan tertentu, pengembangan skill, dan keterampilan lainnya sangat memadai di fakultas ini. Sebutlah di antaranya yang diketahui misalnya al-Motayat yang berusaha menempa mahasiswa-mahasiswa untuk terampil berbahasa Arab aktif melalui aktivitas debat berbahasa Arab mengenai isu-isu kontroversial di publik. Ada al-Bayaanaat yang mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam bidang jurnalisme dan kepenulisan. Ada Sanggar Nuun yang namanya sudah melegenda dan punya kiprah sangat luas, ada teater Aswad (teater BSA), ada Alif di samping organisasi mahasiswa yang lebih formal lainnya, seperti HMJ BSA, DEMA, dan seterusnya, atau ITHLA organisasi kerja sama-kerja sama mahasiswa jurusan bahasa Arab nasional yang diinisiasi dan dalam beberapa periode dipimpin oleh mahasiswa jurusan BSA UIN Yogyakarta. Kegiatan (dulu) para mahasiswa di sastraarab.com juga merupakan wadah kiprah mandiri para mahasiswa BSA yang kemudian memiliki pengaruh luas di masyarakat di bidang sastra Arab.

Jalan sudah terhampar di depan teman-teman mahasiswa baru. Saya yakin teman-teman tidak akan menyia-nyiakannya. Yang terpenting sekarang adalah totalitas dalam menempa dan meningkatkan skill berbahasa Arab, baik membaca, mendengar, berbicara, maupun menulis yang diiringi dengan membangun niat yang mulia dan doa. Pergunakanlah kesempatan, sarana prasarana, serta bimbingan senior dan dosen untuk terus meningkatkan keterampilan berbahasa Arab dan pengilmuannya. Pengetahuan dasar tentang ilmu kebahasaan, sastra, dan budaya yang diajarkan akan menambah dan memperkaya wawasan dan pengetahuan mahasiswa untuk memperdalam kajiannya pada jenjang-jenjang selanjutnya. Semoga Allah memberikan kita kekuatan, baik lahir maupun batin, untuk selalu istiqamah di jalan ilmu. Amin Ya Rabbal Alamin.