Mengenal Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
Mengenal Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring
Penyusunan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring sebagai salah satu dampak perkembangan iptek. Hal tersebut disampaikan E. Aminudin Aziz, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dalam kata pengantar Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring Edisi Keenam tertanggal 25 Oktober 2023. Lebih lanjut ia memaparkan ada empat dampak positif penggunaan teknologi dalam penyusunan kamus, yaitu 1) proses dan tahapan penyusunan kamus lebih mudah, 2) dinamika penggunaan kamus dan kebutuhan penggunanya dapat diamati dan direspons secara cepat dan tepat, 3) berlimpahnya korpus sebagai bahan pemerkayaan kosakata, dan 4) pemrosesan dan pemutakhiran kamus lebih cepat. Oleh karena itu, pemutakhiran kamus dapat dilakukan dua kali dalam setahun, sedangkan bila dilakukan secara tradisonal, pemutakhiran kamus baru dapat dilakukan secara bertahun-tahun.
KBBI daring adalah sebuah aplikasi kamus elektronik yang dapat diakses secara daring dengan alamat https://kbbi.kemdikbud.go.id. KBBI Daring ini merupakan laman resmi pencarian kata dalam KBBI. Laman ini dikembangkan dan dikelola oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk memberi akses informasi seluas-luasnya kepada masyarakat dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia.
KBBI Daring kali pertama diluncurkan pada tanggal 28 Oktober 2018 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P. KBBI Daring dengan basis KBBI Edisi Kelima mulai tersedia untuk publik sejak 28 Oktober 2016, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-88. Sementara itu, KBBI Daring Edisi Keenam diluncurkan bertepatan dengan terselenggaranya KBI (Kongres Bahasa Indonesia) XII tahun 2023. Keberadaan KBBI Edisi Keenam dalam upaya pemerintah menguatkan posisi bahasa Indonesia sebagai identitas dan alat pemersatu bangsa dan negara Indonesia.
Pada kata pengantar KBBI edisi VI , Oktober 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, menandaskan diluncurkannya KBBI edisi VI menampilkan terobosan baru meliputi (a) pencantuman informasi etimologi kosakata dari bahasa Sanskerta, Jawa Kuno, Cina, dan Arab, (b) penyesuaian pelafalan dan penulisan dengan kaidah terbaru, yakni Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) V, (c) penambahan entri menjadi 120.465 kosakata, dan (d) perbaikan definisi.
Pada laman tersebut terdapat tiga pilihan menu, yakni “KBBI Daring”,“Cari”, dan “Seputar Laman”. Pada menu “KBBI Daring” dan “Seputar Laman” disajikan beberapa informasi umum yang berkaitan dengan “Aplikasi”, “Pemutakhiran”, “Tentang Kami”, “Penyusun”, “Daftar Baru”, “Kata Pengantar dan Prakata”, “Kontak”, “Bantuan”, “Fitur”, “Hukum”, “Statistik”, “Apresiasi Masyarakat”, “Petunjuk Pemakaian KBBI”, “Petunjuk Teknis”, dan “Video Panduan”. Menu “Aplikasi” berisi aplikasi penyuntingan ejaan bahasa Indonesia atau akronimnya “Sipebi”. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang berfungsi untuk melakukan perbaikan/penyuntingan teks bahasa Indonesia secara otomatis. Menu “Pemutakhiran” berisi informasi bahwa pemutakhiran KBBI dilakukan dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Seperti halnya KBBI cetak, KBBI Daring juga disertai dengan petunjuk pemakaiannya. Di samping itu, juga ada juknis penggunaan KBBI Daring. Hal ini akan mempermudah cara menggunakannya. Untuk mempermudah penggunaan KBBI Daring, juga dilengkapi dengan video panduannya. Dalam video tersebut terdapat tiga petunjuk teknis, yakni pengenalan fitur, cara mengusulkan kosakata baru, dan cara mengusulkan perubahan kosakata.
KBBI telah enam kali mengalami pemutakhiran. Perbaikan dan perkembangan KBBI Edisi Keenam di antaranya adanya perbaikan lema, kelas kata, definisi, dan contoh. Di samping itu, juga disertakannya informasi etimologi dalam kamus. Terkait dengan cara pelafalan dan penulisan diselaraskan dengan kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan Edisi Kelima atau disebut EYD V. Pada KBBI Edisi Keenam terdapat penambahan jumlah lema dan makna. Pada tahun 2024, jumlah lema ditargetkan akan mencapai 200.000 lema. Cara penambahan lema baru dengan memasukkan konsep baru dalam ilmu pengetahuan, kata atau istilah budaya, nama tokoh, nama geografis, nama peristiwa penting, dan singkatan serta akronim yang sudah lazim. Adanya aplikasi kompilasi kamus di laman KBBI Daring merupakan perkembangan selanjutnya. Aplikasi ini mempermudah tim redaksi ketika melakukan penyuntingan dan pemutakhiran data.
Untuk memperoleh informasi lebih lengkap terkait dengan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia dapat mencari informasi ke Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Badan ini beralamatkan di Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun, Jakarta 13220, telepon: (+6221) 4896558, pesawat 2303. Pos-el: badan.bahasa@kemdikbud.go.id dan- kosakata.istilah@kemdikbud.go.id.
Sumber: